Manusia sebagai makhluk sosial memiliki akal yang digunakan untuk berpikir dan rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong manusia untuk saling mengenal, memahami, dan menjelaskan. Berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi serta berusaha untuk memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan manusia mendapatkan pengetahuan yang baik.Untuk mengetahui lebih jauh tentang penjelasan perkembangan pemikiran manusia dalam mengetahui manfaat apa sajakah jika kita melakukan sesuatu dengan cara berfikir dan bernalar. Berpikir merupakan proses dimana seseorang menelaah suatu hal. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang tidak benar itu pun juga berbeda-beda.
Sedangkan hakekat dari penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang bersifat pengetahuan. Akan tetapi tidak semua kegiatan berpikir mendasarkan diri pada penalaran (Jujun S. Suriasumantri, 2002:43). Seperti yang kita ketahui bahwa dengan bernalar kita akan memperoleh kesimpulan yang lurus, Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sah apabila proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu yang disebut logika. Logika dapat diartikan sebagai ilmu kecakapan untuk berpikir lurus, Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berfikir, dengan berfikir manusia menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan memang sebagian besar perubahan dalam diri manusia merupakan akibat dari aktivitas berfikir, oleh karena itu sangat wajar apabila berfikir merupakan konsep kunci dalam setiap diskursus mengenai kedudukan manusia di muka bumi, ini berarti bahwa tanpa berfikir, manusia tidak punya makna bahkan mungkin tak akan pernah ada. Seperti yang kita ketahui bahwa dengan bernalar kita akan memperoleh kesimpulan yang lurus, namun menggunakan logika pun kita harus hati-hati karena apabila logika yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan rambu-rambu kebenaran yang ada, maka kita hanya akan memperoleh kesimpulan yang salah.
Proses bernalar meliputi beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Mengerti : tahap dimana seseorang memahami segala aspek dari objek yang diamati.
2. Memutuskan : menetapkan kesimpulan sementara berdasarkan fakta-fakta yang ada.
3. Menyimpulkan : memberikan kesimpulan yang pasti mengenai objek yang diamati setelah fakta-fakta yang ada di uji kembali kebenarannya.
Salah satu contoh sebagai bukti bahwa dengan bernalar kita mampu mengambil kesimpulan yang lurus adalah: Jika seseorang merasa haus, maka ia akan melakukan aktifitas yang membuat rasa hausnya hilang. Aktifitas tersebut adalah minum, dan yang diminum adalah air mineral atau minuman jus lainnya, bukan oli atau bensin.
Aktifitas yang dilakukan oleh orang tersebut dilakukan setelah dia berpikir dan bernalar dengan logika. Jenis logika yang dia gunakan adalah logika kodratia (secara spontan) dalam hal mengambil tindakan untuk minum, dan logika ilmiah (untuk menghindari kesesatan) dalam hal memilih untuk meminum air mineral dan minuman jus lainnya daripada meminum oli dan bensin.
Cara Menyatakan Suatu Kebenaran
Penalaran yang sah didasarkan atas fakta-fakta yang akan membawa kita pada kebenaranan. Kebenaran yang ada dapat diverifikasi dengan menggunakan beberapa metode diantaranya adalah observasi, eduksi, dan oposisi logis (kontradiksi).
Dari pembahasan dia membedakan antara manusia dan mahkluk lain. Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Pada hakikatnya berikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk menggunakan tahapan diatas.
http://riska-yunita.blogspot.com/2009/09/bernalar-untuk-mendapatkan-kesimpulan.html
Sedangkan hakekat dari penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang bersifat pengetahuan. Akan tetapi tidak semua kegiatan berpikir mendasarkan diri pada penalaran (Jujun S. Suriasumantri, 2002:43). Seperti yang kita ketahui bahwa dengan bernalar kita akan memperoleh kesimpulan yang lurus, Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sah apabila proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu yang disebut logika. Logika dapat diartikan sebagai ilmu kecakapan untuk berpikir lurus, Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berfikir, dengan berfikir manusia menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan memang sebagian besar perubahan dalam diri manusia merupakan akibat dari aktivitas berfikir, oleh karena itu sangat wajar apabila berfikir merupakan konsep kunci dalam setiap diskursus mengenai kedudukan manusia di muka bumi, ini berarti bahwa tanpa berfikir, manusia tidak punya makna bahkan mungkin tak akan pernah ada. Seperti yang kita ketahui bahwa dengan bernalar kita akan memperoleh kesimpulan yang lurus, namun menggunakan logika pun kita harus hati-hati karena apabila logika yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan rambu-rambu kebenaran yang ada, maka kita hanya akan memperoleh kesimpulan yang salah.
Proses bernalar meliputi beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Mengerti : tahap dimana seseorang memahami segala aspek dari objek yang diamati.
2. Memutuskan : menetapkan kesimpulan sementara berdasarkan fakta-fakta yang ada.
3. Menyimpulkan : memberikan kesimpulan yang pasti mengenai objek yang diamati setelah fakta-fakta yang ada di uji kembali kebenarannya.
Salah satu contoh sebagai bukti bahwa dengan bernalar kita mampu mengambil kesimpulan yang lurus adalah: Jika seseorang merasa haus, maka ia akan melakukan aktifitas yang membuat rasa hausnya hilang. Aktifitas tersebut adalah minum, dan yang diminum adalah air mineral atau minuman jus lainnya, bukan oli atau bensin.
Aktifitas yang dilakukan oleh orang tersebut dilakukan setelah dia berpikir dan bernalar dengan logika. Jenis logika yang dia gunakan adalah logika kodratia (secara spontan) dalam hal mengambil tindakan untuk minum, dan logika ilmiah (untuk menghindari kesesatan) dalam hal memilih untuk meminum air mineral dan minuman jus lainnya daripada meminum oli dan bensin.
Cara Menyatakan Suatu Kebenaran
Penalaran yang sah didasarkan atas fakta-fakta yang akan membawa kita pada kebenaranan. Kebenaran yang ada dapat diverifikasi dengan menggunakan beberapa metode diantaranya adalah observasi, eduksi, dan oposisi logis (kontradiksi).
Dari pembahasan dia membedakan antara manusia dan mahkluk lain. Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Pada hakikatnya berikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk menggunakan tahapan diatas.
http://riska-yunita.blogspot.com/2009/09/bernalar-untuk-mendapatkan-kesimpulan.html