Bentengan
adalah salah satu jenis permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh
anak-anak di pulau jawa. Di Jawa Barat, permainan ini disebut sebagai "Rerebonan",
sedangkan didaerah lain dikenal dengan nama : priprisan, omer
dan jek-jekan. Permainan ini sangat digemari karena mudah
dilakukan dan tidak memerlukan banyak peralatan.
Dalam
permainan Bentengan dikenal beberapa istilah yaitu :
- Tawanan; yaitu pemain yang keluar dari wilayahnya dan berhasil disentuh badannya oleh pemain lawan. Namun sebaliknya, jika tawanan tersebut kemudian berhasil disentuh badannya oleh teman lain dalam kelompoknya, maka pemain tersebut dianggap telah bebas. Tawanan harus berdiri disamping benteng lawannya hingga ada teman satu kelompok yang membebaskannya
- Benteng; umumnya berupa 2 pohon yang saling berhadapan dengan jarak yang cukup jauh, bisa juga menggunakan tiang, tembok atau tongkat. Bahkan jika tidak ada lagi yang dapat digunakan, batu atau sandal bisa menjadi alternatif pilihan. Benteng adalah lambang kekuasaan dari kelompok, jika berhasil merebut benteng lawan, kelompok tersebut dianggap sebagai pemenangnya. Cara merebut benteng adalah dengan menyentuh benteng kelompok lawan dalam kondisi kosong atau tidak ada pemain lawan yang memegangnya.
Cara
memainkannya, setelah benteng siap, para pemain akan dibagi menjadi 2 kelompok
dengan jumlah pemain sama banyak. Setiap anggota kelompok akan mempunyai tugas
berbeda tergantung kepada kemampuannya. Seperti penyerang biasanya menjadi
tugas pemain yang dapat berlari kencang. Kemudian ada yang bertugas
sebagai mata-mata, pengganggu dan penjaga benteng, sesuai dengan
kelebihan pemain dan kesepakatan kelompok.
Ada
2 hal yang menjadi target dari permainan ini agar dapat menjadi pemenang yaitu
:
1.Menangkap
Tawanan
Masing-masing
kelompok harus memiliki strategi untuk menangkap lawan mainnya, menghindari
diri agar tidak menjadi tawanan, atau membebaskan teman-teman satu
kelompok yang tertawan oleh pemain lawan.
2.Menguasai
Benteng Lawan
Setiap
pemain yang dapat menyentuh benteng lawan ditandai dengan teriakan panjang
"Benteeeeeeeeng". Kesulitan yang harus dihadapi saat akan menguasai
Benteng lawan adalah masih ada pemain lawan yang menjaganya. Oleh sebab
itu pemain harus berupaya untuk memancing pemain lawan untuk keluar dari
benteng sekaligus dapat menangkapnya. Pemain juga harus berupaya membebaskan
teman-teman satu kelompok yang menjadi tawanan. Namun demikian, pemain tidak
boleh lengah, karena pemain lawan dapat menyerang balik secara bergantian
bahkan merebut benteng miliknya yang seharusnya dipertahankan. Benteng juga
berfungsi untuk memperbaharui kekuatan pemain, agar dapat menangkap lawan lebih
lama berada diluar bentengnya.
Selain
versi tersebut diatas ada versi lain dari Bentengan, dimana kemenangan
ditentukan oleh jumlah sentuhan yang dilakukan pada benteng lawan. Semakin
banyak dapat memegang benteng lawan tanpa bisa disentuh oleh penjaganya,
kelompok itulah yang akan menjadi pemenangnya.
Aturan
lain dari versi ini adalah, tawanan tidak diletakkan disamping benteng,
melainkan di satu tempat yang disepakati. Untuk membebaskannya, teman satu
kelompok harus masuk kedalam tempat tersebut dan menyentuh bagian tubuhnya.
Namun jika pemain dapat menyentuh benteng lawannya, maka semua tawanan
dinyatakan bebas semuanya.
Permainan
ini sangat baik bagi perkembangan anak-anak, selain melatih fisik juga
membentuk jiwa yang sportif. Permainan ini juga mendidik anak-anak untuk dapat
mengatur strategi, kompak, tangkas dan mampu bekerjasama dalam satu
kelompok.
BalasHapusThank you for the information
http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/